Selasa, 17 Januari 2012

SEPUTAR ANEMIA GIZI BESI (AGB)

Menurut definisi, anemia adalah pengurangan jumlah sel darah merah, kuantitas hemoglobin, dan volume pada sel darah merah (hematokrit) per 100 ml darah. Dengan demikian, anemia bukan suatu diagnosis melainkan pencerminan dari dasar perubahan patofisiologis, yang diuraikan oleh anamnesa dan pemikiran fisik yang teliti, serta asi didukung oleh pemeriksaan laboratorium. Manifestasi klinik Pada anemia, karena semua sistem organ dapat terlibat, maka dapat menimbulkan manifestasi klinik yang luas. Manifestasi ini bergantung pada: (1) kecepatan timbulnya anemia (2) umur individu (3) mekanisme kompensasinya (4) tingkat aktivitasnya (5) keadaan penyakit yang mendasari, dan (6) parahnya anemia tersebut. Karena jumlah efektif sel darah merah berkurang, maka lebih sedikit O2 yang dikirimkan ke jaringan. Kehilangan darah yang mendadak (30% atau lebih), seperti pada perdarahan, menimbulkan simtomatoogi sekunder hipovolemia dan hipoksemia. Namun pengurangan hebat massa sel darah merah dalam waktu beberapa bulan (walaupun pengurangannya 50%) memungkinkan mekanisme kompensasi tubuh untuk menyesuaikan diri, dan biasanya penderita asimtomatik, kecuali pada kerja jasmani berat. Mekanisme kompensasi bekerja melalui: (1) peningkatan curah jantung dan pernafasan, karena itu menambah pengiriman O2 ke jaringan-jaringan oleh sel darah merah (2) meningkatkan pelepasan O2 oleh hemoglobin (3) mengembangkan volume plasma dengan menarik cairan dari sela-sela jaringan, dan (4) redistribusi aliran darah ke organ-organ vital (deGruchy, 1978 ). Etiologi Karena cacat sel darah merah (SDM) Sel darah merah mempunyai komponen penyusun yang banyak sekali. Tiap-tiap komponen ini bila mengalami cacat atau kelainan, akan menimbulkan masalah bagi SDM sendiri, sehingga sel ini tidak berfungsi sebagai mana mestinya dan dengan cepat mengalami penuaan dan segera dihancurkan. Pada umumnya cacat yang dialami SDM menyangkut senyawa-senyawa protein yang menyusunnya. Oleh karena kelainan ini menyangkut protein, sedangkan sintesis protein dikendalikan oleh gen di DNA. 1. Karena kekurangan zat gizi Anemia jenis ini merupakan salah satu anemia yang disebabkan oleh faktor luar tubuh, yaitu kekurangan salah satu zat gizi. Anemia karena kelainan dalam SDM disebabkan oleh faktor konstitutif yang menyusun sel tersebut. Anemia jenis ini tidak dapat diobati, yang dapat dilakukan adalah hanya memperpanjang usia SDM sehingga mendekati umur yang seharusnya, mengurangi beratnya gejala atau bahkan hanya mengurangi penyulit yang terjadi. 2. Karena perdarahan Kehilangan darah dalam jumlah besar tentu saja akan menyebabkan kurangnya jumlah SDM dalam darah, sehingga terjadi anemia. Anemia karena perdarahan besar dan dalam waktu singkat ini secara nisbi jarang terjadi. Keadaan ini biasanya terjadi karena kecelakaan dan bahaya yang diakibatkannya langsung disadari. Akibatnya, segala usaha akan dilakukan untuk mencegah perdarahan dan kalau mungkin mengembalikan jumlah darah ke keadaan semula, misalnya dengan tranfusi. 3. Karena otoimun Dalam keadaan tertentu, sistem imun tubuh dapat mengenali dan menghancurkan bagian-bagian tubuh yang biasanya tidak dihancurkan. Keadaan ini sebanarnya tidak seharusnya terjadi dalam jumlah besar. Bila hal tersebut terjadi terhadap SDM, umur SDM akan memendek karena dengan cepat dihancurkan oleh sistem imun. Diagnosis (gejala atau tanda-tanda) Tanda-tanda yang paling sering dikaitkan dengan anemia adalah: kelelahan, lemah, pucat, dan kurang bergairah sakit kepala, dan mudah marah tidak mampu berkonsentrasi, dan rentan terhadap infeksi pada anemia yang kronis menunjukkan bentuk kuku seperti sendok dan rapuh, pecah-pecah pada sudut mulut, lidah lunak dan sulit menelan. Karena faktor-faktor seperti pigmentasi kulit, suhu dan kedalaman serta distribusi kapiler mempengaruhi warna kulit, maka warna kulit bukan merupakan indeks pucat yang dapat diandalkan. Warna kuku, telapak tangan, dan membran mukosa mulut serta konjungtiva dapat digunakan lebih baik guna menilai kepucatan. Takikardia dan bising jantung (suara yang disebabkan oleh kecepatan aliran darah yang meningkat) menggambarkan beban kerja dan curah jantung yang meningkat. Angina (sakit dada), khususnya pada penderita yang tua dengan stenosis koroner, dapat diakibatkan karena iskemia miokardium. Pada anemia berat, dapat menimbulkan payah jantung kongesif sebab otot jantung yang kekurangan oksigen tidak dapat menyesuaikan diri dengan beban kerja jantung yang meningkat. Dispnea (kesulitan bernafas), nafas pendek, dan cepat lelah waktu melakukan aktivitas jasmani merupakan manifestasi berkurangnya pengiriman O2. Sakit kepala, pusing, kelemahan dan tinnitus (telinga berdengung) dapat menggambarkan berkurangnya oksigenasi pada susunan saraf pusat. Pada anemia yang berat dapat juga timbul gejala saluran cerna yang umumnya berhubungan dengan keadaan defisiensi. Gejala-gejala ini adalah anoreksia, nausea, konstipasi atau diare dan stomatitis (sariawan lidah dan mulut). Klasifikasi anemia Pada klasifikasi anemia menurut morfologi, mikro dan makro menunjukkan ukuran sel darah merah sedangkan kromik menunjukkan warnanya. Sudah dikenal tiga klasifikasi besar. Yang pertama adalah anemia normositik normokrom. Dimana ukuran dan bentuk sel-sel darah merah normal serta mengandung hemoglobin dalam jumlah yang normal tetapi individu menderita anemia. Penyebab anemia jenis ini adalah kehilangan darah akut, hemolisis, penyakit kronik termasuk infeksi, gangguan endokrin, gangguan ginjal, kegagalan sumsum, dan penyakit-penyakit infiltratif metastatik pada sumsum tulang. Kategori besar yang kedua adalah anemia makrositik normokrom. Makrositik berarti ukuran sel-sel darah merah lebih besar dari normal tetapi normokrom karena konsentrasi hemoglobinnya normal. Hal ini diakibatkan oleh gangguan atau terhentinya sintesis asam nukleat DNA seperti yang ditemukan pada defisiensi B12 dan atau asam folat. Ini dapat juga terjadi pada kemoterapi kanker, sebab agen-agen yang digunakan mengganggu metabolisme sel. Kategori anemia ke tiga adalah anemia mikrositik hipokrom. Mikrositik berarti kecil, hipokrom berarti mengandung hemoglobin dalam jumlah yang kurang dari normal. Hal ini umumnya menggambarkan insufisiensi sintesis hem (besi), seperti pada anemia defisiensi besi, keadaan sideroblastik dan kehilangan darah kronik, atau gangguan sintesis globin, seperti pada talasemia (penyakit hemoglobin abnormal kongenital). Anemia dapat juga diklasifikasikan menurut etiologinya. Penyebab utama yang dipikirkan adalah (1) meningkatnya kehilangan sel darah merah dan (2) penurunan atau gangguan pembentukan sel. Meningkatnya kehilangan sel darah merah dapat disebabkan oleh perdarahan atau oleh penghancuran sel. Perdarahan dapat disebabkan oleh trauma atau tukak, atau akibat pardarahan kronik karena polip pada kolon, penyakit-penyakit keganasan, hemoriod atau menstruasi. Penghancuran sel darah merah dalam sirkulasi, dikenal dengan nama hemolisis, terjadi bila gangguan pada sel darah merah itu sendiri yang memperpendek hidupnya atau karena perubahan lingkungan yang mengakibatkan penghancuran sel darah merah. Keadaan dimana sel darah merah itu sendiri terganggu adalah: 1. hemoglobinopati, yaitu hemoglobin abnormal yang diturunkan, misal nya anemia sel sabit 2. gangguan sintetis globin misalnya talasemia 3. gangguan membran sel darah merah misalnya sferositosis herediter 4.defisiensi enzim misalnya defisiensi G6PD (glukosa 6-fosfat dehidrogenase). Yang disebut diatas adalah gangguan herediter. Namun, hemolisis dapat juga disebabkan oleh gangguan lingkungan sel darah merah yang seringkali memerlukan respon imun. Respon isoimun mengenai berbagai individu dalam spesies yang sama dan diakibatkan oleh tranfusi darah yang tidak cocok. Respon otoimun terdiri dari pembentukan antibodi terhadap sel-sel darah merah itu sendiri. Keadaan yang di namakan anemia hemolitik otoimun dapat timbul tanpa sebab yang diketahui setelah pemberian suatu obat tertentu seperti alfa-metildopa, kinin, sulfonamida, L-dopa atau pada penyakit-penyakit seperti limfoma, leukemia limfositik kronik, lupus eritematosus, artritis reumatorid dan infeksi virus. Anemia hemolitik otoimun selanjutnya diklasifikasikan menurut suhu dimana antibodi bereaksi dengan sel-sel darah merah –antibodi tipe panas atau antibodi tipe dingin. Malaria adalah penyakit parasit yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk anopheles betina yang terinfeksi. Penyakit ini akan menimbulkan anemia hemolitik berat ketika sel darah merah diinfestasi oleh parasit plasmodium, pada keadaan ini terjadi kerusakan pada sel darah merah, dimana permukaan sel darah merah tidak teratur. Sel darah merah yang terkena akan segera dikeluarkan dari peredaran darah oleh limpa(Beutler, 1983) Hipersplenisme (pembesaran limpa, pansitopenia, dan sumsum tulang hiperselular atau normal) dapat juga menyebabkan hemolisis akibat penjeratan dan penghancuran sel darah merah. Luka bakar yang berat khususnya jika kapiler pecah dapat juga mengakibatkan hemolisis. Klasifikasi etiologi utama yang kedua adalah pembentukan sel darah merah yang berkurang atau terganggu (diseritropoiesis). Setiap keadaan yang mempengaruhi fungsi sumsum tulang dimasukkan dalam kategori ini. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah: (1) keganasan yang tersebar seperti kanker payudara, leukimia dan multipel mieloma; obat dan zat kimia toksik; dan penyinaran dengan radiasi dan (2) penyakit-penyakit menahun yang melibatkan ginjal dan hati, penyakit-penyakit infeksi dan defiensi endokrin. Kekurangan vitamin penting seperti vitamin B12, asam folat, vitamin C dan besi dapat mengakibatkan pembentukan sel darah merah tidak efektif sehingga menimbulkan anemia. Untuk menegakkan diagnosis anemia harus digabungkan pertimbangan morfologis dan etiologi. Anemia aplastik Anemia aplastik adalah suatu gangguan pada sel-sel induk disumsum tulang yang dapat menimbulkan kematian, pada keadaan ini jumlah sel-sel darah yang dihasilkan tidak memadai. Penderita mengalami pansitopenia yaitu kekurangan sel darah merah, sel darah putih dan trombosit. Secara morfologis sel-sel darah merah terlihat normositik dan normokrom, hitung retikulosit rendah atau hilang dan biopsi sumsum tulang menunjukkan suatu keadaan yang disebut “pungsi kering” dengan hipoplasia yang nyata dan terjadi pergantian dengan jaringan lemak. Langkah-langkah pengobatan terdiri dari mengidentifikasi dan menghilangkan agen penyebab. Namun pada beberapa keadaan tidak dapat ditemukan agen penyebabnya dan keadaan ini disebut idiopatik. Beberapa keadaan seperti ini diduga merupakan keadaan imunologis. Gejala-gejala anemia aplastik Kompleks gejala anemia aplastik berkaitan dengan pansitopenia. Gejala-gejala lain yang berkaitan dengan anemia adalah defisiensi trombosit dan sel darah putih. Defisiensi trombosit dapat mengakibatkan: (1)ekimosis dan ptekie (perdarahan dalam kulit) (2)epistaksis (perdarahan hidung) (3)perdarahan saluran cerna (4)perdarahan saluran kemih (5)perdarahan susunan saraf pusat. Defisiensi sel darah putih mengakibatkan lebih mudahnya terkena infeksi. Aplasia berat disertai pengurangan atau tidak adanya retikulosit jumlah granulosit yang kurang dari 500/mm3 dan jumlah trombosit yang kurang dari 20.000 dapat mengakibatkan kematian dan infeksi dan/atau perdarahan dalam beberapa minggu atau beberapa bulan. Namun penderita yang lebih ringan dapat hidup bertahun- tahun. Pengobatan terutama dipusatkan pada perawatan suportif sampai terjadi penyembuhan sumsum tulang. Karena infeksi dan perdarahan yang disebabkan oleh defisiensi sel lain merupakan penyebab utama kematian maka penting untuk mencegah perdarahan dan infeksi. Pencegahan anemia aplastik dan terapi yang di lakukan Tindakan pencegahan dapat mencakup lingkungan yang dilindungi (ruangan dengan aliran udara yang mendatar atau tempat yang nyaman) dan higiene yang baik. Pada pendarahan dan/atau infeksi perlu dilakukan terapi komponen darah yang bijaksana, yaitu sel darah merah, granulosit dan trombosit dan antibiotik. Agen-agen perangsang sumsum tulang seperti androgen diduga menimbulkan eritropoiesis, tetapi efisiensinya tidak menentu. Penderita anemia aplastik kronik dipertahankan pada hemoglobin (Hb) antara 8 dan 9 g dengan tranfusi darah yang periodik. Penderita anemia aplastik berusia muda yang terjadi secara sekunder akibat kerusakan sel induk memberi respon yang baik terhadap tranplantasi sumsum tulang dari donor yang cocok (saudara kandung dengan antigen leukosit manusia [HLA] yang cocok). Pada kasus-kasus yang dianggap terjadi reaksi imunologis maka digunakan globulin antitimosit (ATG) yang mengandung antibodi untuk melawan sel T manusia untuk mendapatkan remisi sebagian. Terapi semacam ini dianjurkan untuk penderita yang agak tua atau untuk penderita yang tidak mempunyai saudara kandung yang cocok. Anemia defisiensi besi Anemia defisiensi besi secara morfologis diklasifikasikan sebagai anemia mikrositik hipokrom disertai penurunan kuantitatif pada sintetis hemoglobin. Defisiensi besi merupakan penyebab utama anemia di dunia. Khususnya terjadi pada wanita usia subur, sekunder karena kehilangan darah sewaktu menstruasi dan peningkatan kebutuhan besi selama hamil. Penyebab lain defisiensi besi adalah: (1)asupan besi yang tidak cukup misalnya pada bayi yang diberi makan susu belaka sampai usia antara 12-24 bulan dan pada individu tertentu yang hanya memakan sayur- sayuran saja; (2)gangguan absorpsi seperti setelah gastrektomi dan (3)kehilangan darah yang menetap seperti pada perdarahan saluran cerna yang lambat karena polip, neoplasma, gastritis varises esophagus, makan aspirin dan hemoroid. Dalam keadaan normal tubuh orang dewasa rata-rata mengandung 3 sampai 5 g besi, bergantung pada jenis kelamin dan besar tubuhnya. Hampir dua pertiga besi terdapat dalam hemoglobin yang dilepas pada proses penuaan serta kematian sel dan diangkut melalui transferin plasma ke sumsum tulang untuk eritropoiesis. Dengan kekecualian dalam jumlah yang kecil dalam mioglobin (otot) dan dalam enzim-enzim hem, sepertiga sisanya disimpan dalam hati, limpa dan dalam sumsum tulang sebagai feritin dan sebagai hemosiderin untuk kebutuhan-kebutuhan lebih lanjut. Patofisiologi anemia defisiensi besi Walaupun dalam diet rata-rata terdapat 10 - 20 mg besi, hanya sampai 5% - 10% (1 - 2 mg) yang sebenarnya sampai diabsorpsi. Pada persediaan besi berkurang maka besi dari diet tersebut diserap lebih banyak. Besi yang dimakan diubah menjadi besi fero dalam lambung dan duodenum; penyerapan besi terjadi pada duodenum dan jejunum proksimal. Kemudian besi diangkut oleh transferin plasma ke sumsum tulang untuk sintesis hemoglobin atau ke tempat penyimpanan di jaringan. Tanda dan gejala anemia pada penderita defisiensi besi Setiap milliliter darah mengandung 0,5 mg besi. Kehilangan besi umumnya sedikit sekali, dari 0,5 sampai 1 mg/hari. Namun wanita yang mengalami menstruasi kehilangan tambahan 15 sampai 28 mg/bulan. Walaupun kehilangan darah karena menstruasi berhenti selama hamil, kebutuhan besi harian tetap meningkat, hal ini terjadi oleh karena volume darah ibu selama hamil meningkat, pembentukan plasenta, tali pusat dan fetus, serta mengimbangi darah yang hilang pada waktu melahirkan. Selain tanda dan gejala yang ditunjukkan oleh anemia, penderita defisiensi besi yang berat (besi plasma lebih kecil dari 40 mg/ 100 ml;Hb 6 sampai 7 g/100 ml)mempunyai rambut yang rapuh dan halus serta kuku tipis, rata, mudah patah dan sebenarnya berbentuk seperti sendok (koilonikia). Selain itu atropi papilla lidah mengakibatkan lidah tampak pucat, licin, mengkilat, merah daging, dan meradang dan sakit. Dapat juga timbul stomatitis angularis, pecah-pecah dengan kemerahan dan rasa sakit di sudut-sudut mulut. Pemeriksaan darah menunjukkan jumlah sel darah merah normal atau hampir normal dan kadar hemoglobin berkurang. Pada sediaan hapus darah perifer, eritrosit mikrositik dan hipokrom disertain poikilositosis dan aniositosis. Jumlah retikulosit mungkin normal atau berkurang. Kadar besi berkurang walaupun kapasitas meningkat besi serum meningkat. Pengobatan anemia pada penderita defisiensi besi Pengobatan defisiensi besi mengharuskan identifikasi dan menemukan penyebab dasar anemia. Pembedahan mungkin diperlukan untuk menghambat perdarahan aktif yang diakibatkan oleh polip, tukak, keganasan dan hemoroid; perubahan diet mungkin diperlukan untuk bayi yang hanya diberi makan susu atau individu dengan idiosinkrasi makanan atau yang menggunakan aspirin dalam dosis besar. Walaupun modifikasi diet dapat menambah besi yang tersedia (misalnya hati, masih dibutuhkan suplemen besi untuk meningkatkan hemoglobin dan mengembalikan persediaan besi. Besi tersedia dalam bentuk parenteral dan oral. Sebagian penderita memberi respon yang baik terhadap senyawa-senyawa oral seperti ferosulfat. Preparat besi parenteral digunakan secara sangat selektif, sebab harganya mahal dan mempunyai insidens besar terjadi reaksi yang merugikan. Anemia megaloblastik Anemia megaloblastik diklasifikasikan menurut morfologinya sebagai anemia makrositik normokrom. Sebab-sebab atau gejala anemia megaloblastik Anemia megaloblastik sering disebabkan oleh defisiensi vitamin B12 dan asam folat yang mengakibatkan sintesis DNA terganggu. Defisiensi ini mungkin sekunder karena malnutrisi, malabsorpsi, kekurangan faktor intrinsik (seperti terlihat pada anemia pernisiosa dan postgastrekomi) infestasi parasit, penyakit usus dan keganasan, serta agen kemoterapeutik. Individu dengan infeksi cacing pita (dengan Diphyllobothrium latum) akibat makan ikan segar yang terinfeksi, cacing pita berkompetisi dengan hospes dalam mendapatkan vitamin B12 dari makanan, yang mengakibatkan anemia megaloblastik (Beck, 1983). Walaupun anemia pernisiosa merupakan prototip dari anemia megaloblastik defisiensi folat lebih sering ditemukan dalam praktek klinik. Anemia megaloblastik sering kali terlihat pada orang tua dengan malnutrisi, pecandu alkoholatau pada remaja dan pada kehamilan dimana terjadi peningkatan kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan fetus dan laktasi. Kebutuhan ini juga meningkat pada anemia hemolitik, keganasan dan hipertiroidisme. Penyakit celiac dan sariawan tropik juga menyebabkan malabsorpsi dan penggunaan obat-obat yang bekerja sebagai antagonis asam folat juga mempengaruhi. Pencegahan anemia pada penderita anemia megaloblastik Kebutuhan minimal folat setiap hari kira-kira 50 mg mudah diperoleh dari diet rata-rata. Sumber yang paling melimpah adalah daging merah (misalnya hati dan ginjal) dan sayuran berdaun hijau yang segar. Tetapi cara menyiapkan makanan yang benar juga diperlukan untuk menjamin jumlah gizi yang adekuat. Misalnya 50% sampai 90% folat dapat hilang pada cara memasak yang memakai banyak air. Folat diabsorpsi dari duodenum dan jejunum bagian atas, terikat pada protein plasma secara lemah dan disimpan dalam hati. Tanpa adanya asupan folat persediaan folat biasanya akan habis kira-kira dalam waktu 4 bulan. Selain gejala-gejala anemia yang sudah dijelaskan penderita anemia megaloblastik sekunder karena defisiensi folat dapat tampak seperti malnutrisi dan mengalami glositis berat (radang lidah disertai rasa sakit), diare dan kehilangan nafsu makan. Kadar folat serum juga menurun (<4 mg/ml). Pengobatan anemia pada penderita anemia megaloblastik. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya pengobatan bergantung pada identifikasi dan menghilangkan penyebab dasarnya. Tindakan ini adalah memperbaiki defisiensi diet dan terapi pengganti dengan asam folat atau dengan vitamin B12. penderita kecanduan alkohol yang dirawat di rumah sakit sering memberi respon “spontan” bila di berikan diet seimbang.
Daftar Pustaka
1. Sadikin Muhamad, 2002, Biokimia Darah, widia medika, jakarta
2. http://www.majalah-farmacia.com
3. http://www.pediatrik.com 4. Sylvia A. Price Lorraine M. Wilson, 2002, Patofisiologi, Jilid1, EGC, Jakarta.
lanjutannn.....
anemia gizi besi.html
anemia yaa.html
anemia besi.html
anemia tu..html
anemia yo.html

Selasa, 10 Januari 2012

LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN LAPORAN PENIMBANGAN BALITA


LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN LAPORAN PENIMBANGAN BALITA

Langkah-langkah yang dilakukan seperti yang telah dipelajari adalah :

1.       Buka halaman kerja Micr.Excel.
2.        Kerjakan laporan seperti yang tertera pada contoh yang mau dibuat dihalaman kerja microsoft excel, lalu buat sheet-sheet dari bulan 1-12,cara pengisiannya sama seperti yang pertama dan untuk seterusnya tinggal dicopykan ke sheet-sheet berikutnya,sampai tahunan atau sampai berapa lama data laporan yang akan dibuat.
  1.  Buat sheet awal dimana nantinya akan menjadi acuan bagi data-data berikutnya,pada sheet acuan ini pakai formula/rumus seperti untuk mengisi kolom K/S dengan cara ketik =sheet K/sheet S,lalu enter pada kolom K/S tadi,untuk sheet berikutnya lakukan cara yang sama.
  2. Pada kolom binaan D/S misalnya dipakai rumus =if.
  3.   Pada data berikutnya kita hanya tinggal mengetikkan rumus maka data pada sheet awal akan pindah pada sheet yang kita inginkan.
  4.  Seterusnya pada sheet bulan pertama, bulan kedua dan seterusnya kita hanya tinggal mengganti data N,D,S,K maka formula dan rumus tinggal menyesuaikan.
  5.  Maka data berikutnya, misal sampai tahunan kita tinggal meng-copy saja, jadi yang kita ubah hanya data awalnya saja.

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT LAPORAN PENIMBANGAN BALITA

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT LAPORAN PENIMBANGAN BALITA.rtf.html

Senin, 02 Januari 2012

PENYAKIT JANTUNG KORONER


A. Penyebab Jantung Koroner

Jantung Koroner disebabkan adanya penyempitan dan penyumbatan pembuluh arteri koroner. Hal ini disebabkan oleh penumpukan zat-zat lemak (kolesterol, trigliserida) di dinding pembuluh nadi bagian paling bawah (endotelium).

Setelah lemak menumpuk, aliran darah akan tersumbat dan tak mampu mengalir menuju jantung, sehingga mengganggu kerja jantung dalam memompa darah. Efek yang paling dirasakan adalah hilangnya pasokan oksigen dan nutrisi menuju jantung karena aliran darah ke jantung berkurang.

B. Gejala-gejala penyakit jantung koroner
  1. Dada terasa sakit dan menekan
  2. Pusing kepala yang berkepanjangan
  3. Merasa sekujur tubuhnya terbakar tanpa sebab yang jelas
  4. Terjadi keluhan di sekitar tulang dada dan leher
  5. Kebanyakan orang yang menderita penyakit jantung koroner tidak mengalami beberapa gejala di atas. Tiba-tiba saja jantung si penderita bermasalah dan dalam kondisi yang kronis (serangan mendadak).
C. Hal-hal yang memicu penyakit jantung koroner :

   1. Merokok dalam jumlah yang banyak dan selama bertahun-tahun
   2. Konsumsi makanan yang berlemak atau berkolesterol tinggi
   3. Hipertensi ( Darah Tinggi ) yang telah diderita
   4. Diabetes mellitus juga memancing timbulnya penyakit jantung koroner
   5. Obesitas
   6. Kurang beraktivitas dan berolahraga
   7. Minum minuman beralkohol
   8. Penyalahgunaan obat (narkoba)

D. Fakta-fakta tentang penyakit jantung koroner
  1. Jantung koroner adalah penyakit pembunuh nomor satu di Amerika Serikat yang menyerang baik lelaki maupun perempuan
  2. Setiap tahun di AS, lebih dari setengah juta orang meninggal akibat penyakit jantung koroner
  3. Kematian akibat jantung koroner bisa dicegah dikarenakan penyakit ini berhubungan dengan gaya hidup. Jika masyarakat baik dan sehat dalam hidup dipastikan terbebas dari penyakit jantung koroner
  4. Perawatan bagi penderita penyakit jantung koroner membutuhkan waktu yang sangat lama dan kontinu.

E. Pencegahan Penyakit Jantung Koroner
  1. Gaya hidup seimbang dan menghindari risiko stres sangat dibutuhkan agar seseorang tidak terkena penyakit jantung koroner.
  2. Mengonsumsi makanan sehat dan berserat tinggi. Kurangi makanan yang berlemak dan berkolesterol tinggi agar tidak terjadi kegemukan.
  3. Segera berhenti merokok. Merokok menyebabkan elastisitas pembuluh darah berkurang sehingga meningkatkan pengerasan pembuluh darah arterin yang memicu stroke.
  4. Mengurangi atau menghindari minuman beralkohol
  5. Olahraga yang teratur
  6. Hindari penggunaan obat-obatan terlarang

F. Tes untuk memastikan apakah seseorang memiliki penyakit jantung koroner

Tidak ada ukuran yang pasti untuk mengetahui penyakit jantung koroner. Tapi beberapa jenis tes berikut dapat memberikan gambaran apakah seseorang mengidap penyakit jantung koroner

   1. Electrocardiogram
   2. Stress test
   3. Nuclear scanning
   4. Coronary angigraphy

G. Pengobatan /Terapi Jantung Koroner secara alami dng Tahitian Noni Juice

Dr.Neil Solomon ( John Hopkins hospital) melaporan keberhasilan Tahitian Noni dalam membantu penderita tekanan darah tinggi.

1. Tahitian Noni (Morinda citrifolia)mengandung scopoletin,

Scopoletin secara ilmiah terbukti mampu memuaikan pem?buluh darah sehingga menghasilkan tekanan darah yang lebih rendah.
  1. Mengapa banyak orang meng gunakan Tahitian Noni Juice untuk menolong tekanan darah tinggi karena lebih elastis dan lebih mudah memuai.
  2. Kandungan nutrasetikal yang terkandung dalam Tahitian Noni Juice yang mampu meningkatkan kesehatan struktur sel dalam sistern peredaran darah.
  3. Berdasarkan penelitiannya yang terbaru, dengan standar double-blind, placebo-controlled (standart tertinggi dan ter-ketat dalam riset Medis ? Red ), Dr. Mian Ying Wang dari Universitas Illinois di Rockford menemukan bahwa subyek tesnya, perokok berat yang mengkonsumsi 30 hingga 120 CC TAHITIAN NONI Juice setiap hari selama 1 bulan, mengalami penurunan tingkat kolesterol sebesar 19% dan trigliserida yang berbahaya sebesar 20%.
Sementara kelompok yang diberikan plasebo (ramuan yang secara farmakologis tidak aktif dan digunakan sebagai pembanding dalam penilaian khasiat suatu obat tertentu Red) memperlihatkan perubahan yang tidak signifikan dalam tingkat kolesterol dan trigliserida mereka. Penelitian ini mengindikasikan bahwa noni juice dari Tahiti mampu menurunkan tingkat kolesterol seseorang dari tingkat yang berbahaya ke tingkat yang aman dalam waktu hanya 1 bulan.

Dalarn penelitian Dr Neil Solomon , dari 1.989 orang yang mengkonsumsi Tahitian Noni Juice untuk membantu tekanan darah tinggi mereka, 85% di antaranya melaporkan adanya penurunan. Dari 2.397 orang yang mengkonsumsi noni untuk membantu gejala-gejala penyakit jantung, 77% di antaranya melaporkan gejala-gejala yang lebih ringan. Dan terakhir, dari 1.893 orang yang mengkonsumsi noni untuk membantu gejala-gejala stroke, 51% di antaranya terbantu.
(sumber : http://nonigenetic.com/tahitiannoni/pengobatan-alternatif-jantung-

PENYAKIT JANTUNG MULAI MENYERANG KAUM MUDA

Jantung merupakan organ terpenting di dalam tubuh manusia.Jantung berdenyut tanpa henti walau kita sedang tidur sekalipun.Gangguan pada jantung dapat mengakibatkan gangguan terhadap tubuh secara keseluruhan. Ada diantara sebagian orang mengatakan bahwa penyakit jantung adalah penyakitnya orang kaya, entah benar atau tidak mungkin, memang karena hanya orang yang memiliki kelebihan uang yang mampu mengatasi atau melakukan tindakan untuk operasi jantung atau by pass, yang biayanya tidak kecil, mereka bisa harus mengeluarkan uang lebih ratusan juta untuk menyelamatkan orang yang mereka cintai, dan tidak pernah berpikir lagi tentang uang.


Saat ini penyakit jantung merupakan penyakit yang sangat menakutkan, karena penyakit yang bisa mengakibatkan kematian seketika. Di Indonesia saja penyakit ini sudah dianggap penyakit nomor 1 penyebab kematian.
Sebelumnya penyakit jantung dimonopoli oleh orang tua, terutama mereka yang telah berusia 60 tahun keatas, namun sekarang ini justru ada kecenderungan juga diderita oleh orang yang berusia dibawah 40 tahun. Hal ini disebabkan dengan adanya perubahan gaya hidup, terutama pada orang muda perkotaan modern. Adanya berbagai perilaku dengan mengkonsumsi makanan yang siap saji (fast food) yang memang dikenal sangat enak dan lezat, akan tetapi banyak mengandung kadar lemak jenuh tinggi, selain itu pula seringnya kebiasaan merokok yang berlebihan, meminum minuman ber alkohol, terlau kerja berlebihan dan menimbulkan kelelahan fisik, kurangnya berolahraga dan mengalamai stress.

Ada berbagai jenis penyakit jantung, tetapi penyakit jantung yang umumnya ditakuti adalah jantung koroner, karena penyakit ini yang dapat menyerang pada orang usia produktif atau usia muda dan dapat menyebabkan serangan jantung hingga kematian yang mendadak. Apa penyebab utama penyakit jantung koroner ? hal ini disebabkan dengan adanya penyempitan dan penyumbatan pembuluh arteri koroner, sehingga peredaran darah terhalang/tersumbat yang ini disebut sistem kardiovaskuler.

Penyempitan dan penyumbatan pembuluh arteri koroner disebabkan penumpukan lemak (kolestrol,trigliserida) yang makin lama semakin bertambah dan menumpuk di lapisan terdalam (endotelium) di dinding pembuluh nadi, dengan demikian akan mengurangi atau menghentikan aliran darah ke otot jantung dan ini mengganggu kerja jantung sebagai alat pemompa darah. Faktor utama jantung koroner ini adalah kurangnya oksigen yang tersedia masuk ke jantung, karena aliran darah ke jantung berkurang. Sistem sirkulasi darah ini tentu tidak terlepas karena sistem yang berhubungan dengan jantung, arteri, kapiler, dan vena. Pengertian dari fungsi tersebut adalah :
  • Arteri adalah saluran darah yang berfungsi untuk menghantarkan darah dari jantung ke seluruh tubuh.
  • Vena adalah saluran yang akan membawa kembali darah ke jantung.
  • Kapiler adalah saluran darah halus yang menghubungkan mikro arteri dan mikro vena, yang merupakan cabang-cabang kecil dari keduanya.

    Faktor utama selain kelainan bawaan yang bisa menjadi penyebab penyakit jantung antara lain :
    1. Kadar lemak darah (kolestrol) yang tinggi
    2. Tekanan darah tinggi
    3. Merokok terlalu berlebihan selama bertahun-tahun
    4. Penyakit gula/kencing manis.
    5. Obesitas/kegemukan
Sekarang bagaimana kita ingin mengetahui lebih dini adanya gejala gangguan jantung :
    1. Nyeri
    2. Sesak nafas
    3. Kelelahan
    4. Jantung berebar-debar
    5. Pusing dan pingsan

Serangan Jantung

Jantung

Jantung adalah sebuah otot yang memompa darah ke seluruh tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot jantung mati sewaktu tidak mendapatkan darah. Untuk tetap sehat, jantung membutuhkan oksigen dan zat-zat gizi lain yang dibawa oleh darah. Ini didapatkan melalui arteria (pembuluh darah) koroner, yang membungkus bagian luar jantung.
Jantung koroner atau penyakit arteria koroner Penyakit ini paling sering menyebabkan serangan jantung pada seseorang yang bisa menyebabkan kematian. Penyebabnya adalah penyempitan pada pembuluh darah koroner, dimana pembuluh ini berfungsi untuk menyediakan darah ke otot jantung.Penyempitan disebabkan oleh tumpukan kolesterol atau protein lain yang berasal dari makanan yang masuk dalam tubuh. Penumpukan ini juga menyebabkan pembuluh darah koroner menjadi kaku. Kekakuan ini disebut sebagai aterosklerosis.
Aterosklerosis terjadi jika terjadi penumpukan plak atau timbunan lemak pada dinding-dinding arteri. Selang beberapa waktu, plak dapat menumpuk, mengeras dan mempersempit arteri, dan menghambat aliran darah ke jantung. Penyakit arteria koroner atau coronary artery disease (CAD) inilah yang pada dasarnya menuntun kepada sebagian besar serangan jantung.
Bahkan dalam arteri yang tidak terlalu sempit karena timbungan plak dan lemak, timbunan plak dapat pecah dan membentuk kerak darah atau trombus. Selain itu, arteri yang berpenyakit juga cenderung mengalami kontraksi otot secara mendadak. Sehingga, sekeping kerak darah dapat terbentuk di tempat kontraksi, melepaskan zat kimia yang kemudian mengakibatkan dinding arteri menyempit, memicu sebuah serangan jantung.
Selain penyakit jantung koroner yang disebabkan karena penumpukan lemak di dinding arteri, ada juga penyakit jantung lainnya yang disebabkan kelainan semenjak lahir. Misalnya jantung yang tidak sempurna, kelainan katup jantung, melemahnya otot jantung. Penyebab lain adalah bakteri yang menyebabkan infeksi pada jantung.

Tips Mencegah Penyakit Jantung

Agar terhindar dari penyakit jantung koroner, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:

·         Pola makan sehat

Hindari makanan yang banyak mengandung lemak atau yang mengandung kolesterol tinggi. Seafood memiliki kandungan kolesterol tinggi yang dapat membahayakan jantung. Kurangi menyantap makanan yang digoreng yang banyak mengandung lemak, sebaliknya makanan dapat diolah dengan cara direbus, dikukus atau dipanggang.

Sebisa mungkin, produk makanan yang kita makan rendah lemak atau tanpa lemak. Pilih susu, keju, mentega atau makanan lain yang rendah lemak. Menggoreng dengan menggunakan minyak zaitun memiliki kandungan lemak yang sedikit sehingga bisa menjadi pilihan bila harus mengolah makanan dengan cara digoreng.

Selain menghindari makanan berlemak, hindari juga makanan dengan kandungan gula tinggi seperti soft drink. Jangan pula tertalu banyak mengkonsumsi karbohirat, karena dalam tubuh, karbohidrat akan dipecah menjadi lemak. Sebaliknya, konsumsi oat atau gandum yang dapat membantu menjaga jantung tetap sehat.

Jaga pola makan tidak berlebihan agar terhindar dari kegemukan, karena seseorang yang memiliki lingkar pinggang lebih dari 80 cm, berisiko lebih besar terkena penyakit ini.

·         Berhenti merokok

Mengisap rokok sangat tidak baik untuk kesehatan jantung, maka segera hentikan kebiasaan ini agar jantung tetap sehat.

·         Hindari Stres

Stres memang sangat sulit dihindari jika hidup di kota besar seperti Jakarta yang dikenal karena kemacetan dan kesibukannya. Saat seseorang mengalami stres, tubuhnya akan mengeluarkan hormon cortisol yang menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Hormon norepinephrine akan diproduksi tubuh saat menderita stres, yang akan mengakibatkan naiknya tekanan darah. Maka, sangat baik bila Anda menghindari stres baik di kantor atau di rumah.

·         Hipertensi

Problem hipertensi atau tekanan darah tinggi juga bisa menyebabkan penyakit jantung. Hipertensi dapat melukai dinding arteri dan memungkinkan kolesterol LDL memasuki saluran arteri dan meningkatkan penimbunan plak.

·         Obesitas

Kelebihan berat atau obesitas meningkatkan tekanan darah tinggi dan ketidaknormalan lemak. Menghindari atau mengobati obesitas atau kegemukan adalah cara utama untuk menghindari diabetes. Diabetes mempercepat penyakit jantung koroner dan meningkatkan risiko serangan jantung.

·         Olahraga secara teratur

Anda dapat melakukan kegiatan olahraga seperti berjalan kaki, jalan cepat, atau jogging. Kegiatan olahraga yang bukan bersifat kompetisi dan tidak terlalu berlebihan dapat menguatkan kerja jantung dan melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh.

·         Konsumsi antioksidan

Polusi udara, asap kendaraan bermotor atau asap rokok menciptakan timbulnya radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dapat menyebabkan bisul atau endapan pada pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyumbatan. Untuk mengeluarkan kandungan radikal bebas dalam tubuh, perlu adanya antioksidan yang akan menangkap dan membuangnya. Antioksidan dapat diperoleh dari berbagai macam buah-buahan dan sayuran.

·         Keturunan

Seorang yang orang tua atau saudara kandungnya pernah mengalami serangan jantung sebelum usia 60 memiliki risiko lebih besar menderita penyakit ini. Karena itu, jika Anda memiliki kerabat yang pernah mengalami serangan jantung, sebaiknya Anda lebih berhati-hati dalam menjaga agar pola makan dan gaya hidup Anda dapat menunjang jantung sehat.

Sayangi Jantung Anda

Melihat berharganya organ jantung ini untuk kelangsungan hidup, maka segeralah perbaiki gaya hidup Anda agar tetap sehat. Mulailah menikmati makanan yang sehat, bergizi dan rendah kolesterol. Hindari merokok dan stres. Serta berolahragalah secara teratur. Mulailah dengan gaya hidup yang sehat sejak hari ini untuk menyayangi jantung Anda.

enin, 15 November 2010

anatomi jantung

Arteri Koroner

Karena Jantung adalah terutama terdiri dari jaringan otot jantung yang terus menerus kontrak dan rileks, ia harus memiliki pasokan oksigen yang konstan dan nutrisi. Arteri koroner adalah jaringan pembuluh darah yang membawa oksigen dan darah kaya nutrisi ke jaringan otot jantung.

Darah meninggalkan ventrikel kiri keluar melalui aorta, yang arteri utama tubuh. Dua arteri koroner, disebut sebagai “Kiri” dan “kanan” arteri koroner, muncul dari awalaorta, di dekat bagian atas jantung.
Segmen awal dari arteri koroner kiri disebut koroner utama kiri. Ini pembuluh darah adalah sekitar lebar dari jerami soda dan kurang dari satu inci panjang. Ini cabang-cabang menjadi dua arteri sedikit lebih kecil: anterior kiri turun arteri koroner dan arteri koroner kiri sirkumfleksa. Anterior kiri arteri koroner menurun tertanam di permukaan sisi depan jantung. Kiri lingkaran arteri koroner sirkumfleksa sekitar sisi kiri jantung dan tertanam di permukaan bagian belakang jantung.
Sama seperti cabang pohon, cabang arteri koroner ke dalam kapal semakin kecil. Kapal yang lebih besar perjalanan sepanjang permukaan hati, namun cabang-cabang yang lebih kecil menembus otot jantung. Cabang terkecil, kapiler disebut, sangat sempit bahwa sel darah merah harus perjalanan dalam file tunggal. Dalam kapiler, sel-sel darah merah menyediakan oksigen dan nutrisi ke jaringan otot jantung dan ikatan dengan karbon dioksida dan produk sampah metabolik, membawa mereka pergi dari hati untuk pembuangan melalui paru-paru, ginjal dan hati.
Ketika plak kolesterol berakumulasi sampai titik memblokir aliran darah melalui arteri koroner, otot jantung jaringan diberi makan oleh arteri koroner melewati titik penyumbatan adalah kekurangan oksigen dan nutrisi. Daerah ini jaringan otot jantung berhenti berfungsi dengan baik. Kondisi ketika arteri koroner menjadi tersumbat menyebabkan kerusakan pada otot jantung melayani jaringan disebut infark miokard atau serangan jantung.

Superior Vena Cava

Vena kava superior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama yang membawa darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kepala dan tubuh bagian atas umpan ke v. kava superior, yang bermuara di atrium kanan jantung.

Inferior Vena Cava

Vena kava inferior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama yang membawa darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kaki dan umpan dada rendah ke v. kava inferior, yang bermuara di atrium kanan jantung.

Aorta

Aorta adalah pembuluh darah tunggal terbesar di tubuh. Ini adalah kira-kira diameter ibu jari Anda. kapal ini membawa darah yang kaya oksigen dari ventrikel kiri ke berbagai bagian tubuh.

Pulmonary Artery

Arteri paru adalah pembuluh darah transportasi de-oksigen dari ventrikel kanan ke paru-paru. Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa semua arteri membawa darah yang kaya oksigen. Hal ini lebih tepat untuk mengklasifikasikan sebagai pembuluh arteri yang membawa darah dari jantung.

Pulmonary Vein

Vena paru adalah pembuluh darah mengangkut oksigen yang kaya dari paru ke atrium kiri. Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa semua urat membawa darah de-oksigen. Hal ini lebih tepat untuk mengklasifikasikan sebagai pembuluh vena yang membawa darah ke jantung.

Atrium Kanan

Atrium kanan menerima darah de-oksigen dari tubuh melalui vena kava superior (kepala dan tubuh bagian atas) dan inferior vena kava (kaki dan dada lebih rendah). Simpul sinoatrial mengirimkan impuls yang menyebabkan jaringan otot jantung dari atrium berkontraksi dengan cara yang terkoordinasi seperti gelombang. Katup trikuspid yang memisahkan atrium kanan dari ventrikel kanan, akan terbuka untuk membiarkan darah de-oksigen dikumpulkan di atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan.

Ventrikel Kanan

Ventrikel kanan menerima darah de-oksigen sebagai kontrak atrium kanan. Katup paru menuju ke arteri paru tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh, mereka kontrak. Sebagai kontrak ventrikel kanan, menutup katup trikuspid dan katup paru terbuka. Penutupan katup trikuspid mencegah darah dari dukungan ke atrium kanan dan pembukaan katup paru memungkinkan darah mengalir ke arteri pulmonalis menuju paru-paru.

Atrium Kiri

Atrium kiri menerima darah beroksigen dari paru-paru melalui vena paru-paru. Sebagai kontraksi dipicu oleh node sinoatrial kemajuan melalui atrium, darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri.

Ventrikel Kiri

Ventrikel kiri menerima darah yang mengandung oksigen sebagai kontrak atrium kiri. Darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri. Katup aorta menuju aorta tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh,
mereka kontrak. Sebagai kontrak ventrikel kiri, menutup katup mitral dan katup aorta terbuka. Penutupan katup mitral mencegah darah dari dukungan ke atrium kiri dan pembukaan katup aorta memungkinkan darah mengalir ke aorta dan mengalir ke seluruh tubuh.

Otot Papiler

Otot-otot papiler melampirkan ke bagian bawah dinding bagian dalam ventrikel. Mereka menyambung ke korda tendinea, yang melekat pada katup trikuspid dalam ventrikel kanan dan katup mitral di ventrikel kiri. Kontraksi otot-otot papiler membuka katup-katup ini. Ketika otot papiler santai, katup-katup dekat.

Korda tendinea

The korda tendinea adalah tendon yang menghubungkan otot papiler ke katup trikuspid dalam ventrikel kanan dan katup mitral di ventrikel kiri. Sebagai kontrak otot papilaris dan rileks, korda tendinea mengirimkan Kenaikan dan penurunan tegangan ke masing-masing katup, menyebabkan mereka untuk membuka dan menutup. The korda tendinea adalah string seperti dalam penampilan dan kadang-kadang disebut sebagai “jantung
string. “

Katup trikuspid

Katup trikuspid yang memisahkan atrium kanan dari ventrikel kanan. Ini membuka untuk memungkinkan darah de-oksigen dikumpulkan di atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan. Ini menutup sebagai kontrak ventrikel kanan, mencegah darah dari kembali ke atrium kanan; demikian, memaksanya untuk keluar melalui katup paru ke arteri paru-paru.

Mitral Valve

Katup mitral memisahkan atrium kiri dari ventrikel kiri. Ini membuka untuk memungkinkan darah beroksigen dikumpulkan di atrium kiri mengalir ke ventrikel kiri. Ini menutup sebagai kontrak ventrikel kiri, mencegah darah dari kembali ke atrium kiri; demikian, memaksanya untuk keluar melalui katup aorta ke dalam aorta.

Pulmonary Valve

Katup paru memisahkan ventrikel kanan dari arteri paru-paru. Sebagai kontrak ventrikel, ini akan membuka untuk membiarkan darah de-oksigen dikumpulkan di ventrikel kanan mengalir ke paru-paru. Ini menutup sebagai ventrikel santai, mencegah darah kembali ke jantung.

Katup aorta

Katup aorta memisahkan ventrikel kiri dari aorta. Sebagai kontrak ventrikel, ini akan membuka untuk membiarkan darah beroksigen dikumpulkan di ventrikel kiri mengalir ke seluruh tubuh. Ini menutup sebagai ventrikel santai, mencegah darah kembali ke jantung.

Definisi
Penyakit jantung koroner (PJK) terutama disebabkan oleh proses aterosklerosis (pembentukan plak dalam pembuluh darah) yang merupakan suatu kelainan degeneratif, meskipun dipengaruhi oleh banyak faktor. Karena kelainan degeneratif, maka dengan usia harapan hidup Indonesia yang makin bertambah, jelas bahwa insidensinya akan semakin meningkat. Selain itu seringnya ia menyebabkan kematian mendadak dan menyerang usia yang amat produktif maka PJK menjadi suatu penyakit yang penting.
Gambar. Pembuluh darah arteri koroner yang menyempit akibat plak.
  1. JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
A.      JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH

]
1.       Strutur dan Fungsi Jantung
Dalam rongga jantung terdapat dinding sekat yang memisahkan ruang-ruang dalam rongga tersebut menjai bilik-bilik dan serami-serambi. Dinding jantung memiliki lapisan utama yang berupa otot yang kuat dan tebal, yang diebut myocardium.
Pada dasarnya jantung adaah alat tubuh yang berfungsi untuk mempompa darah . Seperti dijelaskan diatas, otot jantung terbentuk dari serabut-serabut otot yang dilengkapi jaringan saraf yang secara teratur dan harmonis memberi rangsangan berdenyut bagi jantung. Dengan denyut ini jantung memompa darah yag kaya akan oksigen dan zat makanan keseluruh tubu termasuk arteri koroner, serta darah yang kurang oksigen ke paru-paru untuk mengambil oksigen.

SUSUNAN SISTEM LISTRIK JANTUNG


2.       Prestasi Jantung
Jantung normal berdenyut 70 kali per menit, dan tiap menit memompa 60cc darah ke pembuluh nadi dengan tekanan sampai 130 mmHg, berarti setiap hari jantung berdenyut  100.800 kali, dan memompa 6.480 liter.
Prestasi kerja jantung dapat meningkat 2 sampai 5 kali dalam keadaan bekerja fisik atau olahaga.

3.       Bagian-bagian Jantung
a.       Dinding jantung, merupakan dinding yang memiliki otot-otot yang kuat dan jaringan pembuluh darah arteri koroner yang mensuplai oksigen dan nutrisi
b.      Atrium dextra dan sinistra, dan Ventrikal dextra dan sinistra.
c.       Empat buah klep, diantaranya : dua klep menghubugkan seambi dan bilik kiri (tricuspi dan mitrl) sedangkan dua buah lain yang mengatur aliran daarah keluar jantung dari bilik-biik kiri dan kanan
d.      Satu sistem listrik yang terdiri dari ipul-impul inotrial noe dan atriovntricular node serta serabut saraf.

4.       Proses Memompa Darah
Proses pemompaan darah sehingga darah bersirkulasi ke tubuh dan paru-paru mengikuti urutan berikut :
·         Pada saat jantung relax (diastole), darah yang kurang oksigem dari vena tubuh mengalir ke serambi kanan. Pada saat yang sama, serambi kiri terisi dengan darah yang kaya oksigen dari paru-paru.
·         Pusat listrik (node) yang ada di dalam serambi kanan menembakkan impuls listrik yang menyebabkan kadua serambi berkerut secara serempak. Pada saat yang sama, katup-katup di antara serambi dan bilik terbuka, memungkinkan darah mengalir ke dalam bilik.
·         Tahap berikutnya adalah pemompaan dari bilik. Pada tahap ini sinyal listrik dari node yang lain menyebabkan kedua bilik berkerut secara serempak. ini mendorong darah yang kurang oksigen dari bilik kanan ke dalam paru-paru. Daerah yang kaya oksigen dari bilik kiri didesak ke dalam arteri utama yang disebut “aorta” dan dari sini darah disebarkan ke seluruh bagian tubuh. Klep-klep tertutup untuk menjamin tidak adanya alir-balik ke dalam serambi.
·         Setelah pengerutan bilik, jantung mengendur memungkinkan serambi terisi darah dan proses sirkulasi dimulai kembali.
Urutan kejadian ini berlangsung kira-kira 60-70 kali permenit bila tubuh sedang beristirahat.


B.      PEMBULUH DARAH
Darah mengalirmelalui berbagai saluran pembuluh drah yang disebut arteri, vena, dan kapiler. Arteri bermula dari bilik kiri dan disebut aorta, suatu pembuluh darah berdinding tebal dengan diameter sekitar 1 inci. Aorta ini bercabang menjadi arteri yang lebih kecil dan makin jauh semakin kecil an sempit, dan akhirnya berupa pembuluh darah, seperti rambut yang tidak nampak dengan mata telanjang yang disebut kapiler. Kapiler merupakan sarana yang digunakan  untuk memasukkan oksigen dan gizi ke dalam jaringan tubuh dan menukar sisa buangan dari jaringan tersebut, yang kemudian masuk ke pembuluh vena, dimana darah yang kurang okigen dan nutrisi mengalir kembali ke jantung.
Arteri dan vena berbeda konstruksinya dan ini mencerminkan perbedaan fungsi. Arteri mempunyai tiga lapisan seperti selang kaaret. Permukaan lapisan dalamna haus dan licin sehingga darah dapat mengalir dengan lancar. Lapisan luarnya yang liat melndungi pembuluh bagian dalam yag membawa darah.
Lapisan tengahnya yang merupakan cincin otot yang memiiki keuatan untukmengkerut dan mengembang dibawah pengaruh syaraf tertentu. Ketika arteri mengkerut, tekanan pun meningkat dan ketika arteri relaks, tekanan turun. Sifat elastis ini sangat penting dalam mengendalikan tekanan darah. Sifat tersebut  akan berkurang jika terjadi penimbunan kolesterol,, lemak, dan material yang membentuk aschlerosis atau plak. Lapisan arteri bagian dalam sangat halus sehingga darah bisa mengalir dengan mudah. Arteri harus tahan terhadap tekanan yang tinggi, oleh karena itu arteri harus berdinding tebal  daan berotot.
Karena vena tidak mendapat tekanan yang tinggi ini, maka vena tidak perlu berkonstruksi seemikian kuat. dengan demikian, vena berdinding relatif tipis.
1.       Pembuluh Arteri Koroner
Setiap organ atau jaringan lainnya dalam tubuh, jantung memerlukan suplai darah yang cukup untuk memperoleh oksigen dan zat gizi langsung dari darah di ruang tersebut. Otot jsntung menerima suplai darah melalui arteri koroner. Karena beban kerjanya yang berat, otot jantung memerlukan suplai darah dalam jumlah relatif besar. Saat istirahat, aliran darah melalui arteri koroner kira-kira 225 ml per menit.
Jumlah ini adalah 4-5% dari total darah yang dipompa oleh jantung, sekalipun jantung itu berbobot kurang dari 1% berat badan tubuh.
2.       Lokasi Arteri
Arteri koroner berawal dari pokok aorta persis di atas klep aorta, melingkari puncak dan bercabang menuju ke bagian bawah seperti sebuah mahkota.
Arteri koroner mempunyai banyak cabang seperti sebuah pohon. Batang dan cabang-cabang arteri yang besar terdapat di sepanjang permukaan sebelah luar jantung. Cabang-cabang yang lebih kecil menembus ke dalam otot jantung untuk membawa darah ke sel-sel myocardium seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
Arteri yang lebih kecil bercabang bahkan ke dalam pembulul yang lebih kapiler. Sedangkan titik dimana okseigen Dan zat gizi dtukar produk limbah.

3.       Struktur Arteri Koroner
Seperti arteri lain dalam tubuh, arteri koroner mempunyai tiga lapisan,. Lapisan otot(media), dan lapisan luar (adventitia). Permukaan pembuluh darah bagian dalam dilapisi dengan bagian sel –sel yang disebut endothelium. Rongga (saluran) didalam pembuluh dimana darah mengalir dinamakan lumen

C.      SISTEM PEREDARAHAN DARAH DALAM MANUSIA

1.       Sistem Peredaran Darah Kecil
Setelah beredar melalui kedua paru-paru, kadar zat oksigen meningkat menjadi kira-kira 96% serta CO2 menurun. Proses pembersihan gas dalam jaringan paru-paru berlangsung khususnya dalam dalam gelembung-gelembung paru-paru yang halus dan berdinding sangat tipis dimana gas oksigen dari udara disadap oleh kmponen sel darah merah. Adapun gas CO2 yang dikeluarkan sebagian melalui udara pernafasan.
Dengan demikian darah yang memasuki serambi kanan dikatakan darah kotor kurang oksigen dan darah oksigen, sedangkan darah yang memasuki serambi kiri disebut sebagai darah bersih kaya oksigen, darah yang memasuki jantung kanan ini penuh dengan zat makanan yang disalurkan dari hasil penyerapan melalui usus dan hati.

2.       Sistem Sirkulasi Darah Besar
Darah kaya oksigen dari serambi kiri memasuki bilik kiri melalui klep mitral, untuk kemudian dipompakan keseluruh tubuh manusia dan membawakan zat oksigen serta bahan makanan yang diperlukan oleh segenap sel-sel dari alat-alat tubuh. Darah ini dipompakan ke luar dari bilik kiri melewati klep aorta serta memasuki pembuluh nadi utama dan selanjutnya melalui cabang-cabang pembuluh ini disalurkan ke seluruh bagian tubuh.


3.       Sistem Sirkulasi Darah Koroner
Melalui sistem peredaran darah koroner ini otot jantung mendapatkan oksigen, nutrisi, serta zat-zat lain agar dapat menggerakkan jantung sesuai dengan fungsinya. Dari sini terlihat bahwa bila pembuluh arteri koroner terganggu, misalnya adanya plak (kolesterol, lemak, kalsium, dan lain lain), maka aliran darah ke otot jantung berkurang sehingga jantung tidak dapat bekerja maksimal.



2.       PENYAKIT JANTUNG KORONER, SERANGAN JANTUNG, DAN STROKE
A.      PENYEMPITAN PADA ARTERI KORONER
Dengan tubuh yang semakin tua, dan memburuk oleh berbagai faktor resiko seperti merokok, tekanan darah tinggi, dan konsentrasi kolestrol darah yang abnormal, pembuluh menjadi usang, dan pembuluh arteri koroner menjadi sempit dan tersumbat persis seperti karatan pada korosi pipa air.
Mengeras dan menyempitnya pembuluh darah oleh pengendapan kolestrol, kalsium, dan endapan lemak berwarna kuning dikenal sebagai aterosklerosis. Bila terdapat kekurangan aliran darah ke otot jantung karena penyempitan, maka kondisi ini dikenal debagai iskemik. Proses ini mulai sewaktu usia muda dan berkembang pada tingkat individual yang berbeda-beda sesuai hadirnya “faktor-faktor resiko”. Penyakit Jantung Iskemik biasanya mulai nampak pada umur setengah tua ketika urat nadi koroner mulai tersumbat sehingga suplai darah tidak cukup untuk memenuhi keperluan otot jantung.
Di samping itu, dinding pembuluh arteri koroner oleh suatu sebab dapat berkerut (spasm) dengan akibat menyempitnya saluran pembuluh secara tiba-tiba, sehingga penderita merasakan nyeri dada, bahkan sampai terjadi serangan jantung mendadak.



Angina Pectoralis
Jika ada beban extra yang dialami jantung akan menyebabkan dada sakit, dan istilah ini dikenal sebagai Angina Pectoralis. Bila beban jantung dikurangi, rasa sakit itu hilang. Sakit angina yang khas yaitu sesak nafas di tengah dada yang bisa menyebar sampai ke leher dan rahang, pundak kiri atau kanan, lengan dan bahkan sampai punggung.
Angina merupakan tanda (simptom) atau peringatan bahwa terjadi penyempitan urat nadi koroner yang mengakibatkan suplai darah tidak cukup ke otot jantung pada waktu upaya extra seperti tersebut di atas. Tetapi, tidak semua nyeri seperti di atas selalu disebabkan oleh angina, mungkin juga oleh penyakit cardiac neurosis.

B.      SERANGAN JANTUNG (MYOCARD INFARCTION)
Apabila aliran darah di dalam urat nadi koroner itu terhalang secara total, maka bagian otot jantung yang bersangkutan mengalami kerusakan san ini dikenal sebagai “serangan jantung akut” atau acute myocardial infarction (AMI). AMI umumnya disebabkan oleh penyumbatan arteri koroner secara tiba-tiba, karena pecahnya plak lemak aterosklerosis pada arteri koroner. Plak lemak tersebut menjadi titik-titik lemah dari arteri tersebut, gumpalan terbentuk dengan cepat yang mengakibatkan hambatan (oklusi) arteri yang menyeluruh, serta memutuskan aliran darah ke otot jantung. Ini mengakibatkan rasa sakit dada yang hebat pada pusat dada dan menyebar sampai lengan atau leher. Sakit dada itu diikuti dengan keringat dan napas pendek. Untuk mengetahui adanya okulasi diadakan suatu tindakan untuk membuka kembali saluran yang buntu menggunakan obat tertentu yang mampu melarutkan gumpalan yang menyumbat.

C.      STROKE
Terdapat banyak pembuluh arteri dan cabang-cabangnya mensuplai darah ke otak. Setiap arteri mensuplai area yang spesifik dari otak, dan beberapa area tersebut mendapatkan suplai lebih dari satu pembuluh arteri. Kekurangan darah segar yang disebabkan oleh gangguan, misal terdapatnya timbunan plak atau pecahnya arteri dapat menimbulkan stroke. Dengan kata lain, stroke adalah gangguan suplai darah pada sebagian otak. Tidak ada bagian dari badan dapat bertahan hidup bila ada gangguan pada suplai darah dalam jangka waktu yang lama karena darah membawa oksigen dan bahan makanan lain untuk kehidupan, tetapi otak sangatlah peka, bila ada gangguan fungsi otak, akan tampak tingkah laku dan gerakan orang yang bersangkutan.
1.       Jenis Stroke
a.       Stroke Iskemik
Bila suplai darah ke otak kurang, akan terjadi iskemik dan sel-sel yang kekurangan oksigen akan tidak berfungsi seara sempurna.
Serangan iskemik ringan atau TIA (Transient Ischemic Attack) menyebabkan sel-sel otak berhenti melakukan fungsi normalnya selama beberapa menit, sampai paling lama 24jam. Bila jumlah darah yang membawa oksigen dan zat-zat makanan normal kembali melalui pembuluh-pembuluh darah, sel-sel tadi mulai segar kembali dan fungsi badan dalam waktu singkat dapat menjadi baik lagi. Stroke adalah bentuk extrem dari iskemik yang menyebabkan kematian sel-sel otak yang tidak dapat pulih yang disebut infark otak.
Penyebab stroke iskemik yaitu adanya aterosklerosis, tetapi pembentukan plak yang menyebabkan stroke iskemik berada dalam dinding pembuluh darah arteri di leher dan kepala, dan bila terjadi di pembuluh koroner menyebabkan penyakit jantung koroner.
Srtoke iskemik dapat dibedakan menjadi trombotik dan embolik.
Darah yang menggumpal (clotting) di dalam pembuluh arteri di otak dapat menyebabkan stroke trombolik. Sedangkan fragmen plak yang berjalan-jalan dari jantung atau arteri lain yang mengarah ke otak, dapat menyebabkan stroke embolik. Karena itu, seseorang dengan penyakit jantung koroner resiko mengalami stroke meningkat karena embolus yang berasal dari jantung yang kurang berfungsi dengan baik terbawa aliran darah ke otak.

b.      Stroke Hemoragi
Stroke ini disebabkan adanya pendarahan yang terjadi bila arteri di otak pecah, darah tumpah ke otak atau rongga antara permukaan luar otak dan tengkorak. Ada beberapa penyebab stroke hemoragi. Srtoke hemoragi khususnya terjadi pada mereka yang mempunyai tekanan darah tinggi.
Stroke hemoragi besar kemungkinannya untuk menjadi fatal. Tidak hanya pecah pembuluh darah arteri, tetapi juga akan menekan otak dan menyebabkan jaringan otak membengkak.

2.       Akibat yang Dapat Ditimbulkan
Kelumpuhan bagian kanan terjadi bila stroke telah merusak bagian kiri otak, dan sebaliknya. Ciri-ciri mereka yang mengalami kerusakan otak bagian kiri antara lain mengalami kesulitan bicara. Perilakunya juga berubah, menjadi pencuriga, khawatir, dan kacau bila dicoba melakukan perintah-perintah tertentu. Sedangkan mereka yang mengalami kerusakan otak bagian kanan mengalami kemunduran persepsi terhadap ruang, jarak, ukuran, posisi, kecepatan gerak, dan bentuk.

3.       Tanda-tanda Stroke
·         Kehilangan rasa atau kelemahan pada muka, bahu, atau kaki terutama bila hanya terjadi pada separo tubuh
·         Merasa bingung, kesulitan bicara dan penangkapan pengertian.
·         Kesulitan melihat pada sebelah mata atau keduanya
·         Tiba-tiba sulit berjalan, pusing, dan kehilangan keseimbangan atau koordinasi
·         Sakit kepala yang amat jelas tanpa diketahui sebab-sebab yang jelas
Bila anda memiliki tanda-tanda tersebut, segeralah menghubungi dokter untuk mendapat pertolongan.


D.      PENYAKIT LAIN PADA SISTEM KARDIOVASKULER
1.       Aritmia
Denyut jantung abnormal karena masalah listrik jantung yang mungkin debar jantung terlalu cepat (takikardi) ataupun debar jantung terlalu lambat (bradikardia).
a.       Takikardia
Ditandai dengan denyut jantung melebihi 100 bpm. Dan tempat permulaan takikardia dapat saja di pusat sistem konduksi atau di otot rongga jantung. Terdapat 2 jenis takikardia, yaitu :
                                                                     i.            Takikardia Ventrikular
Denyut jantung melebihi 100/menit, yaitu diawali pada otot ventrikal. Peristiwa elektris pada jantung masih muncul secara relatif sinkron tetapi terjadi di luar jalur penghantar normal.
                                                                   ii.            Fabrilasi Ventricular
Tempat permulaan pada ventrikal. Peristiwa elektris tidak teratur dan tidak sinkron, dan karena itulah jantung tidak dapat memompa darah dengan efektif.

b.      Bradikardia
Denyut jantung pasien kurang dari 50 bpm. Hal ini terjadi bila pusat permulaan dan serat konduksi dari dari aktivitas elektris pada sistem konduksi rusak, misalnya akibat serangan jantung.

2.       Kegagalan Jantung (Sudden Cardiac Death)
Jantung mendadak berhenti. Sering juga disebut cardiac arrest. Penyebab yang paling sering adalah detak jantung tertalu cepat atau iramanya tidak teratur. Kegagalan jantung seperti ini dapat ditolong bila pasien mendapat pertolongan dalam beberapa menit misalnya defibrillation yaitu pemakaian “arus listrik” untuk dapat kembali ke irama normal.
JANTUNG KORONER

Arteri koroner adalah pembuluh darah di jantung yang berfungsi menyuplai makanan bagi sel-sel jantung. Penyakit jantung koroner terjadi bila pembuluh arteri koroner tersebut tersumbat atau menyempit karena endapan lemak, yang secara bertahap menumpuk di dinding arteri. Proses penumpukan itu disebut aterosklerosis, dan bisa terjadi di pembuluh arteri lainnya, tidak hanya pada arteri koroner.
Kurangnya pasokan darah karena penyempitan arteri koroner mengakibatkan nyeri dada yang disebut angina, yang biasanya terjadi saat beraktivitas fisik atau mengalami stress. Bila darah tidak mengalir sama sekali karena arteri koroner tersumbat, penderita dapat mengalami serangan jantung yang mematikan. Serangan jantung tersebut dapat terjadi kapan saja, bahkan ketika Anda sedang beristirahat.

Penyakit jantung koroner juga dapat menyebabkan daya pompa jantung melemah sehingga darah tidak beredar sempurna ke seluruh tubuh (gagal jantung). Penderita gagal jantung akan sulit bernafas karena paru-parunya dipenuhi cairan, merasa sangat lelah, dan bengkak-bengkak di kaki dan persendian.
Faktor Risiko
  • Kadar Kolesterol Tinggi.
Penyebab penyakit jantung koroner adalah endapan lemak pada dinding arteri koroner, yang terdiri dari kolesterol dan zat buangan lainnya. Untuk mengurangi risiko penyakit jantung koroner, Anda harus menjaga kadar kolesterol dalam darah. Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang secara alamiah dihasilkan tubuh dan bermanfaat bagi pembentukan dinding sel dan hormon. Dua pertiga kolesterol diproduksi oleh hati (liver), sepertiga lainnya diperoleh langsung dari makanan. Kolesterol diedarkan dalam darah melalui molekul yang disebut lipoprotein. Ada dua jenis lipoprotein, yaitu low-density lipoprotein (LDL), and high-density lipoprotein (HDL).
LDL mengangkut kolesterol dari hati ke sel-sel tubuh. HDL berfungsi sebaliknya, mengangkut kelebihan kolesterol ke hati untuk diolah dan dibuang keluar. LDL yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan kolesterol pada dinding arteri sehingga disebut ?kolesterol jahat’. Kadar LDL yang optimal adalah 100- 129 mg/dL. Kelebihan LDL menyebabkan HDL ?kewalahan’ membuang kolesterol yang berlebih. Total kolesterol yang dianjurkan (HDL + LDL) adalah di bawah 200 mg/dL (border line = 240).
Tekanan darah tinggi menambah kerja jantung sehingga dinding jantung menebal/kaku dan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.
Ada dua pengukuran tekanan darah. Tekanan sistolik adalah tekanan darah yang memancar dari jantung ke seluruh tubuh. Tekanan diastolik adalah tekanan darah yang kembali mengisi jantung. Secara umum orang dikatakan menderita hipertensi bila tekanan darah sistolik/diastoliknya di atas 140/90 mmHg.
  • Trombosis.
Trombosis adalah gumpalan darah pada arteri atau vena. Bila trombosis terjadi pada pembuluh arteri koroner, maka Anda berisiko terkena penyakit jantung koroner. Trombosis biasanya berada pada dinding pembuluh yang menebal karena aterosklerosis. Merokok meningkatkan risiko trombosis hingga beberapa kali lipat.
Kegemukan (obesitas) meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan diabetes. Orang yang kegemukan juga cenderung memiliki kadar HDL rendah/LDL tinggi.
Diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, terlebih bila kadar gula darah tidak dikontrol dengan baik. Dua pertiga penderita diabetes meninggal karena penyakit jantung dan gangguan kardiovaskuler lainnya.
  • Penuaan.
Risiko penyakit jantung koroner meningkat seiring usia. Semakin tua, semakin menurun efektivitas organ-organ tubuh, termasuk sistem kardiovaskulernya. Lebih dari 80 persen penderita jantung koroner berusia di atas 60 tahun. Laki-laki cenderung lebih cepat terkena dibandingkan perempuan, yang risikonya baru meningkat drastis setelah menopause.
Risiko Anda lebih tinggi bila orang tua Anda juga terkena penyakit jantung koroner, terlebih bila mulai mengidap di usia kurang dari 60 tahun.
Cara Mengurangi Risiko
Meskipun tidak dapat melawan penuaan dan mempengaruhi garis keturunan, Anda dapat melakukan hal berikut untuk mengurangi risiko penyakit jantung koroner:
  • Mengurangi konsumsi daging berlemak jenuh tinggi.
  • Memperbanyak makan buah, sayuran dan biji-bijian yang mengandung antioksidan tinggi (Vitamin A, C dan E). Antioksidan mencegah lemak jenuh berubah menjadi kolesterol.
  • Menghindari stress. Stress dapat menimbulkan ketidakseimbangan fungsi tubuh, meningkatkan tekanan darah serta membuat Anda merokok dan makan berlebihan.
  • Tidak merokok dan minum kopi berlebihan.
  • Rajin berolah raga. Olah raga aerobik selama 30 menit setiap hari, 3-4 kali seminggu dapat memperkuat jantung, membakar lemak dan menjaga kesimbangan HDL dan LDL.
Produk K-Link yang disarankan
1. Kino Takara
2. Omega Squa plus , 2 x 2 soft gel per hari
3. K-Liquid Chlorofil, 3 x 1 sloki per hari